Tuesday 9 December 2014

I Wish There is not a Goodbye 4

Posted by Unknown at 12:53
PART 4
H O A X
"Bila aku tanpamu, aku dapat bersama siapa saja, yang penting, dia dapat mengerti diriku melebihi dirimu!"

HOAX!

HOAX!

H O A X !
     Siapa? Siapa yang berkata seperti itu? Aku harap aku tak semudah berucap seperti itu dan aku takkan pernah mau seperti itu! Mengapa selalu menjadi batin ini yang terusik? Apakah merasa bangga? Ini hanya literaturnya? Tak sesuai! Camkan saja! Aku takkan berucap seperti itu. Mana bisa aku berucap jika langit atapnya saja sudah berkata "I Wish There is not a Goodbye", dan telah kuulang ucapanku berapa kali, if there is a "hello" then I wish no "goodbye".

    Hingga kini aku sedang mencari-cari terus alasan itu? Alasan masa lalumu? Omong kosong! Ketidakpercayaan ini hari ke hari semakin timbul layaknya tumbuhan tersiram hujan. Terus menerus bertanya pada relung kisah sendiri. Hendak dibawa kemana ujung rantaian situasi ini? Tersentak seketika saat angin menerpa wajah, bertanya, lalu perasaan ini tak berdaya. Hingga kapan terlarut dalam lautan asmara tak berbentuk ini. Jika saja bisa keluar hingga bahagia selalu, namun pasti sulit, jalannya memang harus seperti ini.
     Mendapati diri yang sedang menunggu itu rasanya tak bahagia, apakah ada di sana yang sadar aku ini sedang menunggu cemas? Semuanya memang tak pasti! Semua! Hahaha! Seperti dipermainkan ombak malam, remang hanya sinar bulan, namum gelombangnya tetap menyentak hebad dengan kerasnya. Tak dapat lihat tiap detail harimu, aku hanya si pendengar. Tak dapat tahu juga isi hati, memangnya siapa tahu? Keadaanmu saja hanya dapat diterka, tak pernah sejelas yang diingini.
     Resah? Cemburu? Apa? Hanya kata- kata bulan asmara! Kenyataanya? Terlalu pahit untuk dicari! Hingga saat ini aku hanya melayang terbawa arus taufan? Hingga keadaan tenang barulah kuberpikir? Basi! Terlambat semuanya. Cantik? Memang begitu yang terlihat! Baik? Hanya kerelatifan belaka! Terjerumus noda cinta sudah pastilah, aku dapat membayangkannya. Kebodohan itu. Kebutaan itu. Mana bisa dibahas satu persatu jika telah menelan cinta.
     Mungkin kau lupa, namun aku yang mengingat. Salahku memang. Satu diantara seribu? Aku bilang, bukan tak mungkin. Sekarang telah bertemu namun waktu salah berputar. Ini bukan waktu. Walau bertemu sang insan tapi apa daya aku tetap merasa terombang ambing, tak ada yang berbeda layaknya yang terdahulu.
     Tersamakan atau tersamarkan? Kejadian lalu yang pudar atau kembali pulih jika kau melihatku? Hoax! Aku tak percaya dirimu. Bagaimana jika akhirnya aku yang mulai mengucapkam selamat tinggal itu untukmu sebagai penghantar jalan kebahagiaanku? Selamat tinggal?
#part4 audreyan_

0 comments:

Post a Comment

FEEL FREE TO LEAVE UR COMMENTS :)

 

b u b b l e g u m - Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea